Menikah adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup seorang pria. Selain kesiapan mental dan emosional, aspek finansial sering kali menjadi pertimbangan utama dalam persiapan menuju pernikahan. Salah satu dilema yang sering muncul adalah apakah lebih baik memprioritaskan membeli rumah atau mobil terlebih dahulu sebelum menikah.
Seperti yang dilansir dari detik.com, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memberikan pandangannya soal pilihan tersebut. Menurutnya, orang yang berkeluarga harus mempunyai rumah.
“The sooner the better untuk punya rumah karena rumah itu adalah istana kita. Orang boleh kemana-mana. Setinggi-tinggi bangau terbang dia akhirnya akan ke sarang. Jadi rumah menurut saya mungkin sampai sekarang the most important orang untuk family,” ujar Basuki kepada DetikProperti pada Minggu, 21 Juli 2024.
Namun statement yang dikemukakan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono ini merupakan statement yang cukup subjektif. Mengingat kondisi pria diluar sana yang sangat berbeda beda, ada yang memfokuskan diri menjalani karir sehingga butuh mobilitas yang lebih baik, ada juga yang mementingkan rumah sebagai investasi jangka panjang. Keduanya adalah kebutuhan besar yang memerlukan perencanaan matang, tetapi mana yang lebih penting? Mari kita telusuri faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membuat keputusan ini.
Rumah sebagai Investasi Utama
Salah satu alasan utama mengapa banyak orang memilih untuk membeli rumah terlebih dahulu adalah karena rumah dianggap sebagai investasi jangka panjang. Properti umumnya mengalami kenaikan nilai seiring waktu, terutama di daerah-daerah dengan perkembangan pesat. Memiliki rumah sebelum menikah juga memberikan kestabilan, karena pasangan tidak perlu khawatir mencari tempat tinggal setelah menikah.
Dengan memiliki rumah, pria akan lebih siap membangun keluarga. Rumah juga bisa memberikan rasa aman dan stabilitas bagi pasangan, terutama jika ada rencana untuk memiliki anak. Dengan memiliki tempat tinggal sendiri, seorang pria bisa merasa lebih mandiri dan tidak terlalu bergantung pada pihak ketiga seperti orang tua atau harus menyewa rumah yang biayanya bisa sangat besar dalam jangka panjang.
Namun, harga rumah tidaklah murah, terutama di kota-kota besar. Membeli rumah memerlukan perencanaan keuangan yang matang dan sering kali memerlukan pinjaman jangka panjang. Ini bisa menjadi beban finansial besar, apalagi jika dipadukan dengan biaya pernikahan yang tidak sedikit.
Kenyamanan dan Mobilitas yang Lebih Baik
Di sisi lain, mobil juga menjadi salah satu kebutuhan penting, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah dengan infrastruktur transportasi umum yang belum memadai. Mobil menawarkan kenyamanan, efisiensi waktu, dan fleksibilitas dalam beraktivitas. Seorang pria yang memiliki mobil dapat lebih mudah mengatur aktivitas sehari-hari, mulai dari pekerjaan hingga urusan keluarga. Selain itu, mobil juga memberikan kesan status sosial tertentu dan bisa meningkatkan rasa percaya diri.
Bagi pasangan yang merencanakan untuk memiliki anak, mobil bisa menjadi kebutuhan esensial untuk mobilitas keluarga. Mengantar anak ke sekolah, berbelanja kebutuhan rumah tangga, atau sekadar berlibur bersama menjadi lebih mudah dengan kendaraan pribadi.
Namun, berbeda dengan rumah, mobil cenderung mengalami penurunan nilai dari waktu ke waktu. Mobil adalah aset yang mengalami depresiasi, di mana harganya akan turun seiring bertambahnya usia dan pemakaian. Oleh karena itu, membeli mobil sebelum menikah mungkin bukan langkah finansial yang bijak jika tujuan utamanya adalah investasi jangka panjang.
Mana yang Lebih Mampu Ditanggung?
Keputusan antara membeli rumah atau mobil sebelum menikah sangat tergantung pada kondisi keuangan pribadi. Jika keuangan Coolins cukup stabil dan mampu membeli rumah, mungkin lebih baik memprioritaskannya terlebih dahulu. Rumah adalah aset yang nilainya cenderung meningkat dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Jika keuangan masih terbatas, mungkin lebih baik untuk mempertimbangkan mobil terlebih dahulu, karena biayanya biasanya lebih rendah dan dapat dibeli dengan cicilan yang lebih terjangkau.
Namun, hal yang perlu diingat adalah jangan sampai keputusan untuk membeli rumah atau mobil menambah beban finansial secara berlebihan. Penting untuk mempertimbangkan jumlah cicilan yang bisa diambil tanpa mengorbankan kebutuhan lain, seperti biaya pernikahan, kebutuhan sehari-hari, dan tabungan darurat.
Kesiapan dan Komitmen Bersama
Selain pertimbangan keuangan dan gaya hidup, keputusan ini juga harus dibicarakan dengan pasangan. Menikah adalah komitmen bersama, dan keputusan besar seperti membeli rumah atau mobil sebaiknya diambil dengan mempertimbangkan keinginan serta kebutuhan kedua belah pihak. Apakah pasangan Coolins lebih mengutamakan memiliki tempat tinggal tetap, ataukah mobil lebih penting untuk kenyamanan dalam beraktivitas sehari-hari?
Komunikasi yang baik dengan pasangan akan membantu memprioritaskan kebutuhan bersama dan memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan keinginan satu pihak saja. Membuat daftar prioritas dan menimbang mana yang lebih mendesak bisa menjadi cara yang efektif untuk mencapai kesepakatan.
Bisakah Keduanya Dibeli?
Dalam beberapa kasus, mungkin pria bisa mempertimbangkan strategi ideal untuk memiliki rumah dan mobil sekaligus. Misalnya, memulai dengan membeli rumah yang lebih kecil atau apartemen yang lebih terjangkau, sambil tetap menyisihkan dana untuk membeli mobil bekas dengan harga yang lebih murah. Atau, jika finansial memungkinkan, membeli mobil dengan sistem cicilan ringan terlebih dahulu, sementara tabungan untuk membeli rumah tetap diutamakan.
Ada juga opsi untuk memanfaatkan sistem KPR (Kredit Pemilikan Rumah) atau KPM (Kredit Pemilikan Mobil) dengan bijak. Mengambil pinjaman jangka panjang untuk rumah, misalnya, bisa menjadi pilihan jika Coolins memiliki penghasilan tetap dan mampu membayar cicilan tanpa mengorbankan kebutuhan hidup sehari-hari. Dengan manajemen keuangan yang baik, keduanya bisa diwujudkan dalam waktu yang tidak terlalu lama.
Sesuaikan dengan Kondisi
Pada akhirnya, keputusan antara membeli rumah atau mobil terlebih dahulu sebelum menikah adalah pilihan yang sangat personal dan harus disesuaikan dengan kondisi keuangan, kebutuhan, dan rencana masa depan. Jika tujuan utama Coolins adalah kestabilan jangka panjang dan investasi, rumah mungkin menjadi prioritas utama. Namun, jika mobilitas dan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari lebih mendesak, mobil bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
Yang terpenting adalah membuat keputusan yang matang dan berdiskusi dengan pasangan untuk mencapai kesepakatan bersama. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, karena setiap orang memiliki situasi dan prioritas yang berbeda. Yang pasti, persiapan yang baik akan membantu menciptakan fondasi yang kuat dalam kehidupan pernikahan di masa depan.