Geger! Kasus Bunuh Diri Terjadi di Suhat Malang

Written By :

Category :

Kesehatan

Posted On :

Share This :

Malang, 31 Mei 2023 – Kasus bunuh diri kembali menggegerkan kota Malang. Sebuah kasus bunuh diri sempat terjadi pada Jumat, 26 Mei 2023. Seorang remaja pria berinisial TJS berusia 18 tahun melakukan aksi bunuh diri di jembatan Suhat. Kejadian itu sempat menggegerkan warga setempat lantaran terjadi pada siang bolong. Pelaku dikabarkan melakukan aksi tersebut lantaran rasa depresi yang dideritanya. Menurut penuturan Kapolresta Kota Malang dilansir dari beritajatim.com, rasa depresi yang tinggi dapat memicu seseorang untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Untuk mengurangi masalah tersebut, maka orang-orang yang ada di lingkungan harus punya rasa peduli.

Tingkat stress yang mengkhawatirkan pada anak muda di Kota Malang, Jawa Timur, telah menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini tidak hanya mengancam kesejahteraan mental mereka, tetapi juga meningkatkan risiko kasus bunuh diri yang menghantui generasi muda. Beberapa faktor yang berkontribusi terhadap situasi ini meliputi tekanan akademik, kekhawatiran masa depan, perubahan sosial, dan tantangan emosional yang kompleks.

“Jika kita lihat bersama, dibilang meningkat, ada peningkatan. Tapi persoalan ini menjadi persoalan dan tanggung jawab kita bersama. Kecenderungan orang untuk mengakhiri hidupnya sangat tertutup. Tinggal orang-orang di sekitarnya ini aware dan peduli,” ujar Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, pada Senin (29/5/2023).

Sepakat dengan perkataan Kapolresta Kota Malang, Seorang warga Malang bernama Dewa (26) mengatakan bahwa kegiatan mengakhiri hidup sendiri tak seharusnya terjadi. Perlu adanya kepedulian akan kondisi seseorang di lingkungan masyarakat tanpa perlu menghakimi orang tersebut. 

“Harusnya hal seperti ini bisa dicegah. Dengan menceritakan setiap masalah yang dialami kepada orang terdekat dan setiap elemen di masyarakat mulai memahami kondisi mental seseorang,” Ujar Dewa saat diwawancarai redaksi mascoolin pada Minggu (18/5/2023)

Kekhawatiran mengenai masa depan juga mempengaruhi tingkat stress anak muda di Kota Malang. Pandangan tentang persaingan dalam dunia kerja yang semakin ketat dan ketidakpastian ekonomi menciptakan kecemasan dan kekhawatiran tentang kemampuan mereka untuk mencapai keberhasilan dan kestabilan finansial di masa depan.

Bagian sisi utara jembatan suhat yang digunakan pelaku untuk loncat mengakhiri hidupnya. (Foto: Julian Jose/Mascoolin)

Perubahan sosial dan lingkungan juga berdampak pada kesejahteraan mental anak muda. Tekanan dari media sosial, serta perubahan dalam dinamika keluarga dan budaya, semuanya berkontribusi terhadap peningkatan tingkat stres di kalangan remaja. Mereka sering kali merasa terjebak dalam tuntutan sosial dan merasa sulit untuk menavigasi kompleksitas kehidupan modern.

Dampak yang paling menyedihkan dari tingkat stress yang tinggi ini adalah peningkatan jumlah kasus bunuh diri di kalangan anak muda di Kota Malang. Pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi masyarakat telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah ini. Program-program pencegahan bunuh diri, konseling remaja, dan penyediaan pusat krisis kesehatan mental telah diperkenalkan untuk memberikan bantuan dan dukungan yang dibutuhkan oleh anak-anak muda yang berisiko.

Namun, upaya ini perlu ditingkatkan dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan mengurangi stigma terkait. Penyediaan fasilitas kesehatan mental yang lebih luas dan aksesibilitas yang lebih baik harus menjadi prioritas. Selain itu, pendidikan tentang kesehatan mental dan kemampuan mengelola stres perlu dimasukkan dalam kurikulum sekolah untuk membantu anak muda menghadapi tekanan hidup dengan cara yang lebih sehat dan adaptif.

Dalam mengatasi lonjakan tingkat stress dan kasus bunuh diri pada anak muda di Kota Malang, kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat luas sangatlah penting. Dengan memahami permasalahan yang dihadapi anak muda dan memberikan dukungan yang memadai, kita dapat mencegah tragedi bunuh diri dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kesejahteraan mereka.

Penulis: Anggito Wibisono/Mascoolin

Baca juga artikel lain dari Mascoolin.id seputar kesehatan mental pria, seperti Stigma Pria Curhat: Antara Harga Diri dan Depresi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *