Merokok. Histori dan apa Berbahanya Bagi Pria?

Written By :

Category :

Kesehatan

Posted On :

Share This :

Merokok adalah suatu kegiatan yang sudah sangat wajar ditemukan di setiap daerah bahkan di seluruh penjuru dunia, dengan tujuan awal sebagai salah satu sarana kesehatan untuk meredakan stres yang saat ini sudah termodif oleh gempuran zaman yang menjadi item untuk fashion style. Rokok adalah Tembakau yang dicampur dengan bahan tambahan seperti cengkeh dan zat-zat kimia lain yang digulung /dilinting dengan kertas baik dengan tangan atau menggunakan mesin sehingga berbentuk sedemikian rupa. Rokok bukanlah suatu benda yang tidak mempunyai histori, melainkan suatu benda yang berhistori lalu kemudian diubah menjadi sarana obat akibat perkembangan zaman. 

Nah apakah Coolins tahu apa saja histori perkembangan rokok dan batas tentang penggunaan rokok tersebut? Kali ini Mascoolin akan membahas apa saja histori tentang rokok dan apa saja jenis jenisnya dari masa lampau hingga saat ini bahkan terkait tentang batas aman konsumsi rokok bagi para pria. 

Rokok memiliki beberapa jenis mulai dari kretek, filter, rokok dengan rasa mentol, hingga rokok elektrik yang kini mudah ditemukan. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang mudah untuk dibawa. Namun di zaman dahulu, rokok tidak berbentuk seperti sekarang yang dikonsumsi dengan cara dihisap melainkan dengan cara dikunyah. Dimulai pada 4.000 tahun sebelum masehi. Kala, itu, masyarakat suku Indian di Amerika menganggap bila mengunyah tembakau merupakan bagian dari ritual spiritual untuk memuja dewa atau roh. Dikutip dari beritasatu.com  “Beberapa suku Indian seperti suku Aztec dan Maya telah lama menggunakan tembakau dalam keseharian mereka. Bahkan mereka kerap menjadikan tembakau sebagai salah satu campuran obat-obatan untuk penghilang rasa sakit”.  Dengan penggunaan tembakau yang kian berkembang  menggunakan sebuah kertas khusus yang dilinting dengan menggunakan tangan. Secara cepat cara baru tersebut menyebar dan banyak diminati oleh para pelaut dan tentara. Pada 1556, tanaman tembakau mulai dikembangkan di Eropa. Negara Eropa yang pertama kali mengembangkan tembakau adalah Prancis dan di sini pula sebutan rokok atau sigaret pertama kali dicetuskan.

Baca juga Opini: Vape Lebih Baik dari Rokok?

Rokok memiliki beberapa jenis mulai dari kretek, filter, rasa mentol, hingga elektrik yang kini mudah ditemukan. Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang mudah untuk dibawa. Namun Collins juga harus tahu bahwa rokok juga memiliki bentuk serta dimensi yang berbeda”

  1. Cerutu 

Rokok Cerutu adalah rokok besar yang terbuat dari daun tembakau utuh yang sudah difermentasi. Bentuknya panjang dan tebal, dengan warna coklat tua yang berasal dari fermentasi daun tembakau. Cerutu biasanya tidak memiliki filter, dan dihisap secara perlahan untuk menikmati aroma tembakau yang kuat dan kaya. Cerutu seringkali diasosiasikan dengan kemewahan dan dinikmati pada acara khusus.

  1. Rokok kretek 

Rokok kretek adalah rokok khas Indonesia yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh, yang memberikan suara “kretek” saat dibakar dan aroma yang harum. Bungkusnya terbuat dari kertas dan memiliki ukuran lebih tebal dibanding rokok filter biasa. Kretek dapat memiliki filter atau tidak, tergantung pada jenisnya. Kretek terkenal dengan rasa yang lebih kuat dan kaya karena tambahan cengkeh.

  1. Rokok filter

Rokok Filter adalah jenis rokok paling umum yang menggunakan kertas sebagai bungkus dan memiliki filter di ujungnya. Filter berfungsi untuk menyaring partikel dari asap yang dihisap. Ukurannya lebih kecil dan ramping dibanding rokok kretek atau cerutu. Rokok ini biasanya memiliki rasa lebih ringan, dan filter membantu mengurangi kadar nikotin dan tar yang dihirup pengguna.

  1. Rokok elektrik

Rokok Elektrik adalah perangkat elektronik yang mengubah cairan (e-liquid) yang mengandung nikotin menjadi uap. Bentuknya bervariasi, mulai dari yang kecil seperti pulpen hingga perangkat lebih besar yang dikenal sebagai mod. Vape tidak menggunakan tembakau atau kertas, dan tidak menghasilkan asap, melainkan uap yang dihirup. Cairan vape tersedia dalam berbagai rasa dan kadar nikotin, serta dianggap sebagai alternatif yang lebih modern dibandingkan rokok tembakau.

  1. Shisha

Shisha adalah jenis rokok yang dihisap melalui alat besar bernama hookah atau pipa air. Shisha menggunakan tembakau yang dicampur dengan molasses (gula) dan perasa seperti buah-buahan, mint, atau rempah-rempah. Asap dihasilkan dengan membakar tembakau menggunakan arang, kemudian disalurkan melalui air sebelum dihisap. Proses ini menciptakan asap yang lebih lembut dan dingin. Rokok shisha biasanya dinikmati secara berkelompok dalam suasana sosial.

Dengan penggunaan tembakau yang kian berkembang  menggunakan sebuah kertas khusus yang dilinting dengan menggunakan tangan. Karena banyaknya konsumen pelaut yang melakukan perjalanan ke Amerika. Para pelaut, mereka mulai memperkenalkan tembakau di Eropa. Para pelaut meyakini bahwa kandungan tembakau bermanfaat untuk meredakan pilek dan radang tenggorokan. Nyatanya kandungan tembakau dalam rokok memiliki efek baik dan buruk dikutip dari halodoc.com “tembakau memiliki kandungan yang baik bagi tubuh beberapa contoh baik adalah sebagai Sebagai sumber protein Nabati, Dapat Dimanfaatkan untuk Proses Fitoremediasi,serta Mempercepat Produksi Vaksin, Potensinya Sebagai Obat Herbal. Namun Nikotin sebagai bahan utama dalam tembakau, telah terbukti menjadi obat yang efektif untuk menyembuhkan beberapa masalah kesehatan. Namun, pada akhirnya, para ahli medis menghapus tembakau sebagai obat karena penggunaan tembakau lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.”

pada umumnya perokok aktif akan sangat susah untuk berhenti merokok. mengurangi merokok mungkin dapat dilakukan dengan cara perlahan  dan mengurangi secara bertahap. sedangkan jika berbicara mengenai rokok sebenarnya tidak ada anjuran untuk merokok dikarenakan banyaknya efek samping yang negatif ketimbang hal baik untuk tubuh. dikutip dari siloamhospitals perokok aktif akan sangat sulit untuk berhenti merokok. Hal ini pun bisa disiasati dengan mengurangi jumlah rokok secara bertahap dan konsisten. Misalnya, tetapkan batas maksimal merokok menjadi 5 batang per hari yang awalnya adalah 10 batang per hari. Seiring berjalannya waktu, mulai kurangi jumlah batang rokok sebanyak 1 batang per hari hingga tidak merokok sama sekali.” dikhawatirkan penggunaan rokok dengan jumlah berlebih dapat mempengaruhi tubuh antara lain kanker paru-paru, serangan jantung, penyakit mulut dan gigi, dan masih banyak lainnya.

Penulis : Defani Yusanto/Mascoolin

Foto cover : Defani Yusanto/Mascoolin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *